TTKKBI JABAR – Program kerja adalah suatu hal yang penting dalam organisasi, hal ini di sampaikan para pengurus TTKKBI Jabar dalam acara buka bersama dan diskusi pra-rapat kerja. Disimpulkan pula TTKKBI Jabar akan meng-agendakan Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) 2025 untuk rumuskan Program Kerja organisasi.

Sebagai sebuah organisasi budaya yang terbilang baru; TTKKBI Jawa Barat berdiri, dilantik dan terbentuk dalam deklarasi 25 Januari 2025, ada banyak tantangan yang dihadapi dan peluang yang mungkin dapat diraih untuk bisa memajukan TTKKBI sebagai organisasi budaya di wilayah provinsi dengan populasi penduduk terbesar se-Indonesia ini.

Acara buka bersama dan rembuk diskusi ini dilaksanakan di De Tuik Resto Bandung, Senin 24/3/2025, yang di hadiri beberapa pengurus teras TTKKBI Jabar. Dalam kesempatan ini para pengurus yang berkesempatan hadir memberikan pandangannya dan masukan tentang rencana program kerja TTKKBI Jawa Barat.

Diskusi berjalan baik, khidmat dan santai dalam suasana Ramadhan yang penuh berkah, hingga terumuskan beberapa hal serta agenda penting tentang program kerja yang akan dilakukan oleh TTKKBI Jawa Barat.

Acara Silaturahmi dan Konsolidasi Internal

Acara ini berfokus pada silaturahmi dan pembahasan strategi kebijakan program kerja DPW I TTKKBI Provinsi Jawa Barat tahun 2025-2030. Dalam acara tersebut ketua TTKKBI DPW I Provinsi Jawa Barat, Erin Rahmat, S.I.P, Wakil Ketua, Sekretaris wilayah, Wakil Sekretaris dan Bendahara umum, para Ketua Bidang dan Ketua Satuan Tugas TTKKBI DPW I Provinsi Jawa Barat serta beberapa pengurus lainnya.

Acara dipandu oleh Wakil Sekretaris TTKKBI DPW I Jawa Barat Budi Hardani, S. Kom. yang bertindak sebagai MC, moderator dan notulen rapat, dan diawali dengan pembukaan dan pembacaan do’a oleh ketua bidang kerohanian TTKKBI Jawa Barat Kurwedi Medialiguna.

Membuka sambutan dan arahan, Ketua DPW I TTKKBI Jawa Barat Erin menyampaikan ucapan terima kasih atas kesolidan seluruh pengurus TTKKBI DPW I Jawa Barat serta pengarahan dan pembinaan dari para pewan pembina, dewan penasehat dan dewan pinisepuh.

Erin Rahmat menyampaikan organisasi wadah seni budaya TTKKBI DPW I Jawa Barat, yang dikukuhkan tanggal 25 Januari 2025 ini, merupakan bentuk partisipasi masyarakat secara sukarela berdasarkan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bidang pemajuan seni budaya daerah Tatar Sunda dan umumnya budaya nasional.

Arahan Ketua Umum DPP TTKKBI dan Dewan Guru

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW I TTKKBI Jawa Barat menyampaikan arahan dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat TTKKBI H. Tb. Arif Hidayat bahwa kelembagaan wadah seni budaya TTKKBI harus bersifat terbuka untuk siapa saja karena budaya bersifat universal bukan milik perorangan atau kelompok tertentu sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa berpartisipasi memelihara dan memajukan seni budaya warisan leluhur di dalam wadah TTKKBI tanpa memendang suku, agama, ras atau golongan.

Ketua DPW I Jabar juga mengutip pesan dari Dewan Guru TTKKBI DPW I Jabar KH. Hudi Nurhudiat, S.Ag, S.H, M.H (Ki Banjar Agung) bahwa budaya merupakan akar identitas manusia. Budaya  merupakan kesadaran yang dimiliki seseorang  dalam hubungan dengan komunitas atau kaumnya yang bersifat tetap terutama dalam hal etika dan estetika yang terikat oleh tradisi atau norma tertentu yang  bersifat mengakar dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Di era modern saat ini sedang terjadi perubahan yang cepat akibat perkembangan teknologi, banyak aspek kehidupan mengalami transformasi. Sebagian budaya telah mengalami pelunturan, dan bahkan sebagian orang telah kehilangan identitas budayanya akibat westernisasi dan globalisasi. Oleh karena itu tradisi, yang mungkin dianggap usang oleh sebagian orang, tetap perlu dipertahankan sebagai penyaring terhadap perubahan zaman. Etika dan estetika yang ditawarkan oleh adat istiadat harus tetap dijaga untuk memastikan bahwa perubahan tidak mengikis nilai-nilai luhur yang ada.

Ketua DPW I Jabar dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan pesan dari Penasehat TTKKBI Jabar Abah Tirtagana, bahwa mengawali langkah pemajuan kebudayaan dalam wadah TTKKBI Jawa Barat pengurus harus bersama-sama bekerja keras agar  program kerja pemajuan kebudayaan bisa berjalan dengan baik  dan yang terpenting harus bisa merekatkan silaturahmi  antar pelaku seni budaya dan masyarakat, juga mengagendakan  program  sosial sebagai bentuk kepedulian organisasi terhadap pembinaan SDM seni budaya khususnya dari kalangan generasi muda (gen Z) terkhusus program pembinaan  untuk anak yatim dan dhuafa.

Menyokong Indonesia Emas 2045

Selanjutnya  Ketua DPW I Jawa Barat dalam sambutannya mengutarakan penjelasan yang dikutip dari Penjelasan UU RPJPN 2025-2045 Indonesia Emas halaman 26, bahwa terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam hal pembangunan ketahanan sosial budaya, di antaranya; karakter dan jati diri bangsa menghadapi peningkatan ancaman negatif budaya global, kearifan lokal dan nilai budaya belum dioptimalkan sebagai modal dasar pembangunan masyarakat, tercermin dari lndeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) 51,90 pada Tahun 2O21.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, TTKKBI Jawa Barat berupaya  memanfaatkan modal sosial budaya yang ada di wilayah Jawa Barat berupa keguyuban masyarakat, khazanah pengetahuan, keterampilan dan kemahiran, keragaman bahasa, kesenian dan kesusastraan, kecakapan literasi, serta norma dan nilai yang bersumber dari ajaran agama dan kebudayaan.

Modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia berkarakter guyub, memiliki tradisi gotong royong dan musyawarah yang selalu mengutamakan kerja sama dan saling tolong-menolong, mempererat hubungan antar anggota, menjaga nilai-nilai tradisional, serta menjadi wadah untuk memperkuat solidaritas sosial dan pembangunan di suatu wilayah merupakan kekuatan penting dan berperan dalam menggerakkan dan  mendorong proses transformasi masyarakat dan mampu mengatasi berbagai persoalan dalam kehidupan.

Budaya Sebagai Ketahanan Sosial

Ketua DPW I Jawa Barat memberi arah kebijakan program kerja TTKKBI Jawa Barat harus selaras dengan program transformasi ketahanan sosial budaya Nasional dan kewilayahan provinsi Jawa Barat salah satunya sebagaimana tercantum dalam UU RPJPN menuju Indonesia Emas 2045 (hal.264) meliputi:

(i) Penguatan pendidikan yang berbasis kerukunan antar etnis dan agama;

(ii) Revitalisasi kearifan lokal, nilai budaya, dan tradisi masyarakat;

(iii) Pelestarian berbagai kebudayaan lokal di Wilayah Jawa Barat melalui program pelatihan dan peningkatan literasi budaya, pameran  dan pentas seni dan budaya, serta memberikan dukungan bagi pelaku seni dan budaya lokal untuk mendorong inklusivitas ;

(iv) Pendayagunaan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan melalui hub kebudayaan, dan industri kreatif untuk memperkuat warisan budaya dan ekspresi budaya ;

(v) Peningkatan ketahanan keluarga dan lingkungan pendukung berbasis kearifan lokal;

(vi) Pemberdayaan perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia, serta penguatan pengarusutamaan gender dan inklusi sosial dalam pembangunan (budaya) Wilayah Jawa Barat.

Wakil Ketua I TTKKBI Jawa Barat Heri Garna menyampaikan pentingnya DPW I Jawa Barat memiliki suatu bentuk kegiatan yang terpusat untuk diklat seni dan budaya dan seluruh kegiatan pemajuan kebudayaan lainnya di lingkungan DPW I Jawa Barat. Heri juga menyoroti pentingnya ke-sekretariat-an sebagai poros awal pergerakan organisasi.

Sementara Wakil Ketua II TTKKBI Jawa Barat Asep Wahyu Sulaeman dalam sambutannya menekankan pentingnya program kerja TTKKBI DPW I Jawa Barat yang bisa mendukung  pelestarian dan pemajuan kebudayaan daerah Tatar Sunda, di sisi lain bisa memberikan kesejahteraan bagi anggota DPW I juga umumnya bagi masyarakat melalui program-program pendidikan karakter, seni budaya pencak silat, pelatihan life-skill untuk pemuda pemudi, wirausaha dan lain sebagainya. Hal tersebut senada dengan sambutan  Bidang Pengembangan Usaha Herdiansyah; bahwa kewirausahaan adalah salah satu jalan untuk kesejahteraan anggota.

Sementara itu Wakil Sekretaris TTKKBI Jabar Budi Hardani dalam pandangannya mengemukakan bahwa organisasi harus didukung oleh data dan informasi yang akurat serta faktual dari internal organisasi maupun dari eksternal sebagai bahan kajian untuk merumuskan program dan kebijakan organisasi.

Penyusunan Draft Program Kerja

Bendahara Umum Susi Susanti yang telah menyusun draft rancangan program kerja TTKKBI DPW I Jawa Barat, menyampaikan tugas pokok dan fungsi  dari seluruh struktur organisasi kepengurusan DPW I TTKKBI Provinsi Jawa Barat, juga menyampaikan rancangan rencana program kerja per bidang dan program kerja rutin tahunan. Susi menekankan pentingnya tata kelola sistem anggaran program yang akuntabel dan transparan.

Sekretaris Wilayah TTKKBI Jawa Barat, Panji Adilawarman. S.Sos. memberikan penjelasan rinci terkait tugas pokok dan fungsi seluruh bidang dalam organisasi TTKKBI DPW I Jawa Barat, serta penjelasan masing-masing rancangan program kerja beserta even-even yang akan diselenggarakan.

Panji menggarisbawahi program kerja harus logis dan bisa dijalankan dengan tahapan yang sudah ditetapkan, hal ini didukung dengan penetapan skala prioritas program, kajian kelayakan  dan system pegendalian program yang baik dalam setiap program kerja yang akan dijalankan agar efektif dan efisien dan memenuhi tujuan organisasi.

Ketua Satgas “Laskar Budaya” TTKKBI Jabar Irfan Setiawan yang hadir dalam musyawarah menyatakan kesiapan satuan tugas dalam mengawal setiap program kerja yang akan dijalankan.

Menutup acara pra-rakerwil, Ketua DPW I berharap wadah TTKKBI Jawa Barat melalui program kerja yang disusun bisa meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat seni budaya, melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam masyarakat, juga ikut  melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup, melalui pengembangan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Serta mewujudkan tujuan yang lebih luas yaitu bisa berperan aktif dalam rangka ikut serta menjaga dan memelihara warisan budaya leluhur agar tetap lestari, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

ttkkbi jabar pic
Selepas acara, beberapa pengurus TTKKBI Jawa Barat berfoto bersama

Sinergi dan Audiensi ke Berbagai Pihak

TTKKBI Jawa Barat akan terus melakukan sinergi, konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak: baik pemerintah, lembaga/badan swasta, tokoh masyarakat maupun perorangan untuk bersama-sama memajukan Seni Budaya, Terutama Seni Budaya Pencak Silat khususnya di tanah Jawa Barat.

Draft program kerja yang dirangkum dalam pra-rapat kerja ini menjadi poin-poin penting yang menjadi catatan untuk dirumuskan dalam Rapat Kerja Wilayah 2025 yang Insya Allah akan dilaksanakan pada Syawal 1446H / April 2025. Sebelumnya juga akan dilakukan audiensi ke Pembina, Penasehat dan Pinisepuh TTKKBI DPW I Jawa Barat. ***

*) Prosiding oleh Tim Media TTKKBI Jabar

Share.